"Teroris sialan emang, ngeganggu gue tidur aje," Tedi mencoba menceritakan hal semalam kebeberapa temannya yang ada di kelas.
"Teroris? Terus? Berapa orang terorisnye?" tanya Adi seorang teman Tedi yang penasaran.
"Dianya si cuman sendiri, tapi berisik banget dia tadi malem. Udah tau jamnya orang tidur,"
"Rame dong depan rumah lo? Banyak polisi yang dateng?"
"Ga ada satupun yang dateng," jawab Tedi.
"Lah., "
"Rumah lo kaga di bom?" tanya Rendi
"Mau kemana gue kalo rumah gue di bom, meninggal sekeluarga dong gue kalo di bom sama itu teroris. Lagian dia kaga bawa-bawa bom, udah tobat dia," Tedi menjelaskan
"Terus bisa sampe berisik bawa apaan dia ? Senapan?" Tanya Adi
"Bukan, dia bawa gerobak."
"Cerita apaan si lo, !! teroris bawa-bawa gerobak," Adi mulai rada kesal dengar jawaban Tedi.
"Iye gerobak, sama jualannya. Sambil teriak NASI GORE...NG!! Sambil getok penggorengan, berisikkan tuh dia,"
"Yeee.. Beruang!" Adi kesal, dan langsung pindah duduknya.
"KOCAK," teriak Rani yang juga mendengarkan.
"Gebukin aja nyo, gua lagi maenin hape denger dia cerita jadi nyesel begini gua," tambah Sony.
"Haha..," Tedi tertawa
"Emang teroris dia, tapi udah tobat. Terus beralih jadi tukang nasi goreng" jelas Tedi, sambil tertawa geli.
"Tae,!! Ga usah cerita mendingan," sony kesal.
Beberapa teman mereka yang sudah dikelas, tertawa mendengarkan dan melihat mereka-mereka yang kesal.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar